Analisa kualiatif karbohidrat.
1. Uji Molisch
- Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
- Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
- Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
- merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa
- Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
- merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
- Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis
- biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3
- uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.
4. Uji Barfoed
- Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
- Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
5. Uji Iodin
- Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
- Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
- Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
- sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
6. Uji Fehling
- Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa, maltosa, dll)
- Uji positif ditandai dengan warna merah bata.
cara kerja:
a. Uji Molisch
- 3 tabung reaksi bersih disiapkan, masing-masingdiisi dengan larutanglukosa, amilum,dan air
- 2 tetes larutan alpha naptol dicampur dengan baik
- 3 ml larutan H2SO4 pekat ditambahkan hingga nampak 2 lapisan
- Diamati timbulnya warna pada perbatasan kedua lapisan
- Hasil pengamatan dicatat
b. Uji Selliwanoff
- tambahkan 3 tetes larutan karbohidrat masing masing yang telah diisi dengan selliwanof
- tab I tambahkan dengan glukosa,panaskan(bening)
- tab II tambahkan dengan fruktosa,panaskan(merah cery)
- tab III tambahkan dengan galaktosa,panaskan(bening)
- tabIV tambahkan dengan laktosa,panaskan(bening)
- tab V tambahkan dengan sukrosa,panaskan(orange)
- tab VI tambahkan dengan amilum,panaskan(bening)
b. Uji Benedict
- masukan 8 tetes larutan karbohidrat pada 6 tabung reaksi,tambahkan reagen benedict
- tab I tambahkan dengan glukosa,panaskan(endapan merah bata),dinginkan(endapan merah bata)
- tab II tambahkan dengan fruktosa,panaskan(endapan merah bata),dinginkan(endapan merah bata)
- tab III tambahkan dengan galaktosa,panaskan(endapan merah bata),dinginkan()
- tabIV tambahkan dengan laktosa,panaskan(merah keruh di permukaan cairan),dinginkan(merah keruh di permukaan cairan)
- tab V tambahkan dengan sukrosa,panaskan(endapan merah bata),dinginkan(endapan merah bata)
- tab VI tambahkan dengan amilum,panaskan(tak ada endapan biru),dinginkan(tak ada endapan)
c. Uji Barfoed
- 4 tabung reaksi disiapkan dan diisi 5 ml masing - masing Larutan Glukosa 0,01 M ; Larutan Fruktosa 0,01 M ;Larutan Laktosa 0,01 M dan Larutan Sakarosa 0,01 M
- Dipanaskan secara bersama-sama pada penangas air mendidih selama 10 menit, lalu didinginkan segera
- Dibandingkan kecepatan mereduksi satu sama lain
- 3 tabung reaksi masing masing diisi dengan amilum 3ml
- tambahkan 2 tetes air pada tabung I(putih keruh),tambahkan iodin(hitam kehijauan),panaskan(hitam kehijauan)
- tambahkan 2 tetes HCl 6 N tabung II(putih keruh),tambahkan iodin(biru tua),panaskan(endapan biru)
- tambahkan 2 tetes NaOH 6N pada tabung III(putih keruh),tambahkan iodin(biru hilsng/putih keruh),panaskan(bening)